Setelah melakukan kunjungan ke Stasiun Manggarai, Jakarta, Menteri
Perhubungan EE Mangindaan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Pelabuhan
Tanjung Priok.
Berbeda dengan kunjungan yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) yang blusukan ke kampung-kampung dan keluar masuk pasar
bahkan hingga turun ke pinggir kali untuk mengetahui persoalan yang
dialami, kunjungan kerja Menhub untuk mengetahui persoalan kebersihan
khususnya sampah di pelabuhan tak dilakukan dengan langsung meninjau ke
lokasi.
Menhub justru disambut dan diterima oleh pihak pelabuhan di salah satu
ruang VIP yang masih dalam satu gedung dengan Terminal Penumpang Tanjung
Priok. Untuk mendapatkan gambaran soal sampah, Mangindaan mendapat
laporan dari presentasi yang dilakukan oleh Kepala Otoritas Pelabuhan
Tanjung Priok Sahat Simatupang.
Dengan menggunakan proyektor, Sahat berusaha menjelaskan kondisi sampah
dan limbah di Pelabuhan Tanjung Priok kepada Mangindaan. Dia menjelaskan
bahwa dalam sehari sebanyak 9 kubik sampah diangkut menggunakan
sembilan truk.
"Sampah-sampah itu bahkan ada kursi-kursi atau kasur pak, dari sungai
mengalir ke laut. Kami sudah lakukan pengelolaan sampah yang dilakukan
oleh pihak swasta dan dibuang ke tempat penampungan sementara," katanya.
Tak hanya soal sampah, Sahat juga menjelaskan terkait peningkatan
infrastruktur yang sudah dilakukan, salah satunya jalan-jalan di dalam
pelabuhan yang sudah diperbaiki, sebelumnya jalan tersebut rusak dan
berlubang.
Menanggapi hasil presentasi dari Sahat, Mangindaan mengapresiasi adanya
perubahan yang signifikan untuk infrastruktur dan pengelolaan sampah.
Mangindaan sempat berbincang-bincang dengan perwakilan PT Pelni terkait
pengadaan kontainer freezer yang akan diupayakan agar kualitas daging,
sayuran, buah serta ikan bisa tetap segar selama perjalanan berhari-hari
di dalam kapal. Dia juga menyempatkan berjabat tangan serta berfoto
bersama dengan para sekuriti dan porter pelabuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar