Tempatnya berbagi Ilmu dan Hiburan

Tampilkan postingan dengan label kolesterol. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kolesterol. Tampilkan semua postingan

MAU MAKAN DAGING TAPI TETAP SEHAT? TINGGAL TAMBAH SAYUR AJA KOK..

KITA tahu konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan risiko kolesterol dan kanker. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Anda bisa mengurangi risiko tersebut hanya dengan menambahkan sayuran ke dalam menu Anda.
 
Makan banyak daging merah dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker lambung. Saat dicerna, daging menghasilkan enzim tertentu, yang membantu sel-sel kanker untuk bertahan hidup di perut. Inilah yang menyebabkan adanya risiko tinggi terhadap kanker jika Anda mengonsumsi terlalu banyak daging merah, demikian yang dilansir Magforwoman.
 
Untuk mencegah hal tersebut, Anda bisa menambahkan bawang putih atau bawang bombay dalam menu daging Anda. Ini dapat membuat makanan Anda menjadi lebih sehat. Bawang putih dan bawang Bombay memiliki banyak phytocids yang tumbuh alami di dalamnya. Mereka adalah pembunuh kuman yang kuat, yang dapat membantu tubuh Anda untuk mengatasi bakteri dan mencegah kanker.
 
Jika Anda makan beberapa porsi sayuran per hari, ini dapat secara signifikan menurunkan risiko Anda terkena kanker. Vitamin dan antioksidan dalam sayuran membantu tubuh kita untuk mencegah kanker dan menjadikan Anda lebih sehat
sumber

OBAT INI ANTI KOLESTEROL DAN KANKER ASLI INDONESIA LOH..

Potensi sumber bahan baku obat di Indonesia sangat melimpah, tapi sayang belum banyak yang tergali secara maksimal. Padahal, dari sekian banyak sumber bahan baku alami obat ini, menurut peneliti utama pada Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muhammad Hanafi, telah ditemukan obat antikanker dan antikolesterol.

"Tumbuhan dan mikroba tersebut antara lain Garcinia (apel Jawa), Curcuma (kunyit), Hedyotis (rumput mutiara), Pseudomonas (bakteri gram negatif yang banyak ditemukan di tanah dan air), dan Streptomyces (bakteri gram positif yang menghasilkan spora)," ujar Muhammad Hanafi dalam orasi ilmiahnya yang disampaikan dalam pengukuhan gelar profesornya di Auditorium LIPI, Jumat, 23 November 2012.

Menurut Hanafi, temuan berupa obat herbal atau fitofarmaka itu berupa ekstrak aktif dari tumbuhan dan mikroba yang telah diisolasi dan diidentifikasi senyawa aktifnya. Hasil isolasi tersebut berupa zat kalanon, UK-3A, dan phenazina serta sintesis turunan dan analognya memiliki potensi menghambat perkembangan sel kanker.

Hasil uji praklinis atau tahap pengujian yang dilakukan sebelum uji klinik pada manusia, yang telah dilakukan Hanafi, menunjukkan bahwa senyawa tumbuhan dan mikroba tersebut mampu menurunkan jumlah sel kanker. "Sayangnya, senyawa tumbuhan dan mikroba tersebut masih bersifat toksik atau racun," uajr Hanafi.

Tidak hanya itu, seyawa turunan yang terdapat dalam tumbuhan dan organisme tersebut yang dikenal dengan nama Lovastatin atau Lipistatin memiliki potensi sebagai obat antikolesterol. Karena itu, kata Hanafi, penting sekali penelitian ini dilanjutkan ke tahap uji klinis, terutama mengingat manfaatnya di bidang kesehatan dan kehidupan manusia.

Hanafi menambahkan, untuk mengembangkan potensi bahan obat utama dari alam (tumbuhan dan mikroba) untuk dijadikan obat antikanker dan antikolesterol diperlukan skala prioritas dan tindakan yang fokus. "Diperlukan pula komunikasi lebih awal, intensif, serta komitmen dengan pihak industri farmasi guna melancarkan komersialisasi hasil penelitian yang sedang dan telah dicapai," ujar Hanafi.

Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki potensi alam sangat besar, dengan jumlah keanekaragaman tumbuhan mencapai 30 ribu spesies. Dengan jumlah itu, tidak heran Indonesia disebut sebagai megacenter dari biodiversitas dunia. Dari jumlah itu pula, sebanyak 9 ribu tanaman di Indonesia memiliki khasiat obat.
sumber

Ternyata makan 9 kali sehari bisa menurunkan kolesterol

Umumnya jadwal makan yang
dianjurkan adalah tiga kali sehari. Sebuah
penelitian menemukan bahwa makan sembilan
kali sehari dapat memangkas kolesterol. Namun
porsi makan yang dianjurkan lebih sedikit agar
tak terjadi penimbunan lemak.
Dalam sebuah studi terbaru, para ilmuan dari
Imperial College, London, Inggris, melibatkan
2.000 responden yang diamati pola makannya.
Responden yang terlibat berasal dari Inggris,
Jepang, Cina, dan Amerika Serikat. Sebagian
dari mereka memiliki pola makan lebih sedikit
atau kurang dari enam kali sehari. Setengahnya
lagi memiliki kebiasaan makan lebih dari enam
kali.
Hasilnya ditemukan, responden yang pola
makannya lebih sedikit diketahui memiliki
tekanan darah lebih tinggi. Sedangkan
responden yang pola makannya lebih banyak
cenderung memiliki tekanan darah normal.
Karena itulah para peneliti menganjurkan untuk
menerapkan pola makan sembilan kali sehari
dalam porsi yang kecil. Seperti yang dilaporkan
Daily Mail, pola makan ini juga dapat membantu
menurunkan tekanan darah dan kolesterol
bahkan juga bisa membantu menurunkan berat
badan.
Sayangnya, penelitian lain dari University of
Athens juga dilakukan. Dengan melibatkan lebih
dari 2.000 anak berusia 9-13 tahun, riset ini
mendapatkan hasil sebaliknya dari penelitian
sebelumnya. Responden yang makan lima kali
sehari cenderung mengalami peningkatan
kolesterol sebanyak 32,6 persen.
Meskipun begitu, Dr. Susan Jebb, dari MRC
Human Nutrition Research, Cambridge, Inggris,
menyarankan untuk tetap mengontrol asupan
kalori jika ingin makan sebanyak enam kali atau
sembilan kali sehari.


Template By Fahmi Setiawan , Di Publish By Eckoo dan Yanzen