Tempatnya berbagi Ilmu dan Hiburan

Tampilkan postingan dengan label prasejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label prasejarah. Tampilkan semua postingan

OMG!! Mobil mainan ini usianya 7500 tahun.

"Mobil mainan" dipamerkan bersama boneka mainan dan peluit (semuanya terbuat dari batu) di Museum Mardin. Arkeolog Mesut Alp melaporkan bahwa mobil mainan itu paling tidak berusia 7.500 tahun atau bertanggal kembali ke akhir Zaman Batu. Ketika berbicara dengan wartawan dari kantor berita Cihan dan dengan reporter Todays Zaman, Alp bersikeras bahwa benda itu adalah mobil mainan.

Direktur Kebudayaan dan Pariwisata Mardin, Davut Beliktay, menegaskan bahwa benda yang dipamerkan salah satunya adalah mobil mainan berusia 7.500 tahun. Beliktay mengatakan bahwa mobil itu "seperti salinan" mobil hari ini, menambahkan bahwa benda itu juga menyerupai traktor. Namun sahabat anehdidunia.com, ia tidak menjelaskan bagaimana mobil mainan bisa berusia 7.500 tahun. Mengomentari mainan kuno lainnya, ia berkata: "Kami percaya bahwa peluit dan boneka berasal dari 5.000 hingga 6.000 tahun yang lalu. Peluit-peluit masih dalam kondisi baik". Beliktay mengatakan kepada pers bahwa informasi yang komprehensif mengenai mobil mainan 7.500-tahun itu akan segera dirilis.

Hal ini bisa menjadi anomali sejarah yang menarik; dan dengan melihatnya, mungkin mainan ini lebih menggambarkan sebuah kereta/chariot daripada sebuah mobil. Tapi meskipun seandainya mainan ini memang kereta, tetap menjadi penemuan yang menarik karena usianya yang 7500 tahun. Namun kita hanya bisa berharap mereka (para ahli dari turki itu) akan menjelaskan dengan tepat bagaimana mereka berpikir bahwa mereka memiliki mobil mainan yang berusia ribuan tahun, dan bukan kereta mainan, yang jauh lebih masuk akal.


Ini Dia Temuan Fosil Gajah Berbulu

Peneliti dari National Institute for Preventive Archaeological Research di Prancis, menemukan fosil mammoth atau gajah purba berbulu di dekat Paris. Fosil ini dipercaya berusia sekira 200 ribu sampai 500 ribu tahun lalu.

Dilansir News.Sky, Jumat (9/11/2012), fosil gajah purba dengan kondisi hampir utuh ini tidak sengaja ditemukan oleh arkeolog ketika penggalian situs Roma kuno. Tepatnya, fosil gajah purba yang diberi nama Helmut ini berada di tepian sungai Changis-sur-Marne atau terletak 30 kilometer sebelah timur ibukota Prancis.

Sisa-sisa fosil tersebut mencakup empat vertebra (ruas tulang belakang), tulang rahang dan tulang panggul yang lengkap. Peneliti dari National Institute for Preventive Archaeological Research mengatakan bahwa gajah purba itu mati ketika berumur sekira 20-an tahun.

Arkeolog mengungkapkan bahwa temuan fosil gajah purba berbulu ini merupakan yang ketiga, yang pernah ditemukan di wilayah Prancis dalam 150 tahun terakhir. Penemuan fosil spesies ini lebih sering terjadi di Siberia. Sebelumnya, ilmuwan Prancis, Georges Cuvier, merupakan yang pertama yang menemukan mammoth berbulu di 1796.

Arkeolog kini mencoba untuk mengungkap penyebab kematian hewan tersebut. Dugaan sementara mereka saat ini, gajah purba tersebut bisa saja tenggelam di Sungai Marne atau telah diburu oleh manusia purba Neanderthal.

Wikipedia menerangkan, mammoth atau dalam bahasa Indonesia disebut Mamut, merupakan genus gajah purba yang telah punah. Ukuran tubuhnya lebih besar ketimbang gajah normal yang ada di dunia saat ini.

Gading gajah purba ini melingkar membentuk kurva ke arah dalam dan spesies yang tinggal di belahan bumi utara, umumnya memiliki rambut panjang. Hewan ini pernah hidup dalam masa Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu sampai sekitar 10.000 tahun lalu.

Mamut umumnya memiliki berat 6-8 ton. Mamut jantan yang besar beratnya dapat mencapai 12 ton. Gading mamut sepanjang 3,3 meter pernah ditemukan di utara Lincoln Illinois, Amerika Serikat di 2005.

Fakta terbaru: Nenek moyang manusia mirip tupai, apa benar?

Ilmuwan menemukan fosil-fosil tulang hewan purba mirip tupai yang memberi petunjuk baru tentang kehidupan primata tertua dan paling primitif di dunia. Tulang pergelangan kaki yang baru ditemukan para ilmuwan menunjukkan pemiliknya adalah hewan bertubuh kecil yang lincah.

Hewan ini--bernama Purgatorious--kemungkinan menghabiskan sebagian besar waktunya tinggal di pohon dan makan buah. Para ilmuwan yang menganalisis fosil tersebut memperkirakan Purgatorious hidup sekitar 66 juta tahun lalu.

Fosil tulang pergelangan kaki ini melengkapi fosil gigi yang telah ditemukan sebelumnya. Dua bagian tubuh inilah yang membuktikan keberadaan nenek moyang seluruh primata, termasuk manusia, di Bumi.

"Tulang pergelangan kaki menunjukkan hewan ini punya mobilitas yang luwes seperti primata modern yang hidup di pohon," kata Stephen Chester, seorang paleontolog vertebrata di Universitas Yale, Selasa 30 Oktober 2012.

Mobilitas luwes ini memungkinkan Purgatorious memutar kakinya ke arah yang berbeda karena disesuaikan dengan berbagai sudut percabangan batang pohon. Temuan ini juga menunjukkan primata pertama di Bumi tidak memiliki pergelangan kaki memanjang--yang dianggap berkaitan dengan perilaku melompat--seperti pada primata modern.

Chester melakukan penelitian bersama Jonathan Bloch dari Museum Sejarah Alam Florida dan William Clemens, seorang profesor emeritus di Universitas California di Berkeley dan kurator di Museum Paleontologi di kampus tersebut.

Mereka percaya tulang pergelangan kaki Purgatorious yang sudah terspesialisasi memainkan peran kunci dalam keberhasilan evolusi primata awal. Keberadaan fosil ini sekaligus mendukung gagasan yang menyatakan 10 juta tahun pertama evolusi primata terjadi bersamaan dengan periode diversifikasi intensif pada tumbuhan berbunga.

"Kondisi ini berpengaruh terhadap kemampuan untuk memanjat di cabang dan mengumpulkan buah dan bagian tumbuhan lainnya," kata Bloch.

Purgatorius hidup selama Kala Paleosen, tak lama setelah kepunahan dinosaurus bukan unggas.
Berakhirnya zaman keemasan dinosaurus menandai era baru dominasi mamalia.

Mamalia ini cukup unik. Dengan bobot sekitar 1,3 ons, hewan ini seukuran lemur tikus Madagaskar, mamalia terkecil yang masih hidup saat ini. Tubuhnya diselimuti rambut cokelat dan memiliki ekor berambut lebat. Purgatorius memiliki banyak gigi, termasuk geraham untuk mengunyah buah.

"Hewan ini mirip dengan primata awal lainnya yaitu Dryomomys," ujar Clemens. Sayangnya lokasi penemuan fosil tulang pergelangan kaki Purgatorius tidak disebutkan.

Sejalan dengan evolusi, beberapa spesies primata tetap memilih menjadi hewan arboreal. Manusia adalah pengecualian langka. "Karena nenek moyang kita yang lebih baru meninggalkan pohon sekitar 60 juta tahun setelah masa Purgatorius," ujar Chester, yang menyampaikan temuan ini di depan Pertemuan Tahunan ke-72 Masyarakat Paleontologi Vertebrata di Raleigh, North Carolina.


Template By Fahmi Setiawan , Di Publish By Eckoo dan Yanzen