Tempatnya berbagi Ilmu dan Hiburan

Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan

OMG!! Mobil mainan ini usianya 7500 tahun.

"Mobil mainan" dipamerkan bersama boneka mainan dan peluit (semuanya terbuat dari batu) di Museum Mardin. Arkeolog Mesut Alp melaporkan bahwa mobil mainan itu paling tidak berusia 7.500 tahun atau bertanggal kembali ke akhir Zaman Batu. Ketika berbicara dengan wartawan dari kantor berita Cihan dan dengan reporter Todays Zaman, Alp bersikeras bahwa benda itu adalah mobil mainan.

Direktur Kebudayaan dan Pariwisata Mardin, Davut Beliktay, menegaskan bahwa benda yang dipamerkan salah satunya adalah mobil mainan berusia 7.500 tahun. Beliktay mengatakan bahwa mobil itu "seperti salinan" mobil hari ini, menambahkan bahwa benda itu juga menyerupai traktor. Namun sahabat anehdidunia.com, ia tidak menjelaskan bagaimana mobil mainan bisa berusia 7.500 tahun. Mengomentari mainan kuno lainnya, ia berkata: "Kami percaya bahwa peluit dan boneka berasal dari 5.000 hingga 6.000 tahun yang lalu. Peluit-peluit masih dalam kondisi baik". Beliktay mengatakan kepada pers bahwa informasi yang komprehensif mengenai mobil mainan 7.500-tahun itu akan segera dirilis.

Hal ini bisa menjadi anomali sejarah yang menarik; dan dengan melihatnya, mungkin mainan ini lebih menggambarkan sebuah kereta/chariot daripada sebuah mobil. Tapi meskipun seandainya mainan ini memang kereta, tetap menjadi penemuan yang menarik karena usianya yang 7500 tahun. Namun kita hanya bisa berharap mereka (para ahli dari turki itu) akan menjelaskan dengan tepat bagaimana mereka berpikir bahwa mereka memiliki mobil mainan yang berusia ribuan tahun, dan bukan kereta mainan, yang jauh lebih masuk akal.


Kereta maharaja india ini akan dilelang 1,5 miliar

Bagi para raja jaman dahulu, kereta kencana adalah simbol kemewahan dan kewibawaan sebuah kerajaan. Dan kini, kereta kencana bekas maharaja India siap dilelag. Tertarik?

Sebuah kereta kencana milik Maharaja of Mysore buatan tahun 1825 saat ini diketahui sedang menanti pemilik baru. Kereta kencana ini akan dilelang di Surrey, Inggris pada 24 November mendatang,

Banyak pengamat mengatakan kalau kereta kencana ini adalah sebuah karya seni. Bagaimana tidak, sebab kereta ini dikatakan memiliki lukisan dan berbagai ornamen yang diperlukan oleh seorang raja.

Dibalur warna hijau zaitun, kereta kencana ini digambari gambar bunga dan lambang keluarga kerajaan. Total ada 16 jendela dengan panel untuk menjaga privasi raja.

Sementara itu, di interior berlapis warna beige dengan atap yang dilukis dengan gambar beruang yang rumit. Dua kursi di luar kereta kencana menjadi tempat bagi kusir dan pelayan.

Menurut perkiraan, dengan sejarahnya ini, kereta kencana bekas Maharaja tersebut akan mampu terlelang antara 70.000-100.000 pounds atau sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 1,5 miliar.


Ini Dia Temuan Fosil Gajah Berbulu

Peneliti dari National Institute for Preventive Archaeological Research di Prancis, menemukan fosil mammoth atau gajah purba berbulu di dekat Paris. Fosil ini dipercaya berusia sekira 200 ribu sampai 500 ribu tahun lalu.

Dilansir News.Sky, Jumat (9/11/2012), fosil gajah purba dengan kondisi hampir utuh ini tidak sengaja ditemukan oleh arkeolog ketika penggalian situs Roma kuno. Tepatnya, fosil gajah purba yang diberi nama Helmut ini berada di tepian sungai Changis-sur-Marne atau terletak 30 kilometer sebelah timur ibukota Prancis.

Sisa-sisa fosil tersebut mencakup empat vertebra (ruas tulang belakang), tulang rahang dan tulang panggul yang lengkap. Peneliti dari National Institute for Preventive Archaeological Research mengatakan bahwa gajah purba itu mati ketika berumur sekira 20-an tahun.

Arkeolog mengungkapkan bahwa temuan fosil gajah purba berbulu ini merupakan yang ketiga, yang pernah ditemukan di wilayah Prancis dalam 150 tahun terakhir. Penemuan fosil spesies ini lebih sering terjadi di Siberia. Sebelumnya, ilmuwan Prancis, Georges Cuvier, merupakan yang pertama yang menemukan mammoth berbulu di 1796.

Arkeolog kini mencoba untuk mengungkap penyebab kematian hewan tersebut. Dugaan sementara mereka saat ini, gajah purba tersebut bisa saja tenggelam di Sungai Marne atau telah diburu oleh manusia purba Neanderthal.

Wikipedia menerangkan, mammoth atau dalam bahasa Indonesia disebut Mamut, merupakan genus gajah purba yang telah punah. Ukuran tubuhnya lebih besar ketimbang gajah normal yang ada di dunia saat ini.

Gading gajah purba ini melingkar membentuk kurva ke arah dalam dan spesies yang tinggal di belahan bumi utara, umumnya memiliki rambut panjang. Hewan ini pernah hidup dalam masa Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu sampai sekitar 10.000 tahun lalu.

Mamut umumnya memiliki berat 6-8 ton. Mamut jantan yang besar beratnya dapat mencapai 12 ton. Gading mamut sepanjang 3,3 meter pernah ditemukan di utara Lincoln Illinois, Amerika Serikat di 2005.

SOEKARNO DAN MOHD. HATTA AKAN DIJADIKAN PAHLAWAN NASIONAL

Presiden Pertama RI, Soekarno, dan Wakilnya, Mohammad Hatta, akan dianugerahkan pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 
 
"Beliau akan dianugrahi pahlawan nasional," ujar Menko Polhukam, Djoko Suyanto di Pangkalan Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (6/11/2012).
 
Djoko mengatakan bahwa penganugerahan akan diberikan melalui keluarga Soekarno dan Hatta esok hari bertempat di Istana Negara Jakarta pada pukul 11.00 WIB.
 
"Keputusan Presidennya akan ditandatangani sore ini," tuturnya.
 
Dalam penganugerahan esok hari, sambung Djoko, Presiden akan menjelaskan alasan mengapa kedua proklamator tersebut mendapat gelar pahlawan nasional.
 
"Alasannya kenapa, besok Presiden akan memberikan sambutan khusus, mengapa layak mendapatkan gelar. Kedua tokoh inilah yang akan mendapat gelar tahun ini," kata Djoko.


Fakta terbaru: Nenek moyang manusia mirip tupai, apa benar?

Ilmuwan menemukan fosil-fosil tulang hewan purba mirip tupai yang memberi petunjuk baru tentang kehidupan primata tertua dan paling primitif di dunia. Tulang pergelangan kaki yang baru ditemukan para ilmuwan menunjukkan pemiliknya adalah hewan bertubuh kecil yang lincah.

Hewan ini--bernama Purgatorious--kemungkinan menghabiskan sebagian besar waktunya tinggal di pohon dan makan buah. Para ilmuwan yang menganalisis fosil tersebut memperkirakan Purgatorious hidup sekitar 66 juta tahun lalu.

Fosil tulang pergelangan kaki ini melengkapi fosil gigi yang telah ditemukan sebelumnya. Dua bagian tubuh inilah yang membuktikan keberadaan nenek moyang seluruh primata, termasuk manusia, di Bumi.

"Tulang pergelangan kaki menunjukkan hewan ini punya mobilitas yang luwes seperti primata modern yang hidup di pohon," kata Stephen Chester, seorang paleontolog vertebrata di Universitas Yale, Selasa 30 Oktober 2012.

Mobilitas luwes ini memungkinkan Purgatorious memutar kakinya ke arah yang berbeda karena disesuaikan dengan berbagai sudut percabangan batang pohon. Temuan ini juga menunjukkan primata pertama di Bumi tidak memiliki pergelangan kaki memanjang--yang dianggap berkaitan dengan perilaku melompat--seperti pada primata modern.

Chester melakukan penelitian bersama Jonathan Bloch dari Museum Sejarah Alam Florida dan William Clemens, seorang profesor emeritus di Universitas California di Berkeley dan kurator di Museum Paleontologi di kampus tersebut.

Mereka percaya tulang pergelangan kaki Purgatorious yang sudah terspesialisasi memainkan peran kunci dalam keberhasilan evolusi primata awal. Keberadaan fosil ini sekaligus mendukung gagasan yang menyatakan 10 juta tahun pertama evolusi primata terjadi bersamaan dengan periode diversifikasi intensif pada tumbuhan berbunga.

"Kondisi ini berpengaruh terhadap kemampuan untuk memanjat di cabang dan mengumpulkan buah dan bagian tumbuhan lainnya," kata Bloch.

Purgatorius hidup selama Kala Paleosen, tak lama setelah kepunahan dinosaurus bukan unggas.
Berakhirnya zaman keemasan dinosaurus menandai era baru dominasi mamalia.

Mamalia ini cukup unik. Dengan bobot sekitar 1,3 ons, hewan ini seukuran lemur tikus Madagaskar, mamalia terkecil yang masih hidup saat ini. Tubuhnya diselimuti rambut cokelat dan memiliki ekor berambut lebat. Purgatorius memiliki banyak gigi, termasuk geraham untuk mengunyah buah.

"Hewan ini mirip dengan primata awal lainnya yaitu Dryomomys," ujar Clemens. Sayangnya lokasi penemuan fosil tulang pergelangan kaki Purgatorius tidak disebutkan.

Sejalan dengan evolusi, beberapa spesies primata tetap memilih menjadi hewan arboreal. Manusia adalah pengecualian langka. "Karena nenek moyang kita yang lebih baru meninggalkan pohon sekitar 60 juta tahun setelah masa Purgatorius," ujar Chester, yang menyampaikan temuan ini di depan Pertemuan Tahunan ke-72 Masyarakat Paleontologi Vertebrata di Raleigh, North Carolina.


Sukarno pernah mengubah sumpah pemuda? kenapa?

Sejarawan Anhar Gonggong Nasution menilai rekayasa Sumpah Pemuda tidak memiliki maksud negatif. Justru rekayasa terhadap Sumpah Pemudah dilakukan untuk menumbuhkan semangat pergerakan nasional dan persatuan bangsa. "Rekayasa ini semangatnya berbeda dengan masa Orde Baru," kata Anhar ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Oktober 2012.

Anhar menjelaskan, pada 28 Oktober 1928, hasil Kongres Pemuda II memang tidak langsung dinamai Sumpah Pemuda. Nama hasil kongres pada waktu itu adalah ikrar. Barulah pada 1930-an, diubah oleh Muhammad Yamin menjadi Sumpah Pemuda. Waktu itu bahkan tidak ada kata rekayasa. "Yang ada bagaimana menciptakan persatuan," kata dia.

Anhar menjelaskan, keinginan untuk memperingati Sumpah Pemuda muncul dari gagasan Ki Hajar Dewantara pada 1948. Ki Hajar kemudian menyampaikan usulan ini kepada Presiden Sukarno dan sejak itulah peringatan Hari Sumpah Pemuda dirayakan dengan lebih semarak. Sebelum tahun tersebut, pada 28 Oktober hanya peringatan pergerakan nasional.

Anhar menegaskan, rekayasa Sukarno dan Yamin sama sekali berbeda dengan rekayasa pada Orde Baru. Rekayasa ini justru bertujuan untuk mempekuat ikatan kebangsaan yang sedang coba dirongrong kembali oleh berbagai pergerakan di dalam negeri. "Rekayasa ini bukan bertujuan untuk kekuasaan seperti masa Orde Baru," kata dia.

Pendapat senada disampaikan oleh sejarawan Asvi Warman Adam. Asvi tidak melihat adanya upaya rekayasa sejarah seperti yang dilakukan Nugroho Notosusanto terhadap Pancasila. Bahkan, penambahan kata satu dan pengubahan nama hasil Kongres Pemuda II dinilai sebagai upaya menyederhanakan rumusan hasil kongres. "Pendiri bangsa banyak merumuskan sesuatu dengan lebih sederhana," kata dia.


Template By Fahmi Setiawan , Di Publish By Eckoo dan Yanzen