Tempatnya berbagi Ilmu dan Hiburan

Tampilkan postingan dengan label sekolah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sekolah. Tampilkan semua postingan

INI DIA PENYEBAB KURIKULUM INDONESIA SERING GAGAL

Kurikulum baru yang masih dalam tahap pematangan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bukanlah pergantian kurikulum yang pertama. Indonesia telah mengalami sejumlah pergantian kurikulum yang didesain agar sesuai zaman.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo menyebutkan, dari sejumlah pergantian kurikulum yang terjadi di Tanah Air, nilai kegagalan kurikulum di Indonesia cukup tinggi. Dia menekankan, kegagalan ini terjadi akibat sang guru tidak dapat mengimplementasikan kurikulum tersebut kepada anak didik mereka.

"Berdasarkan pengalaman perubahan kurikulum yang lalu, prosesnya tidak dilakukan dengan baik sehingga sering gagal. Pergantian kurikulum itu gagal ketika guru tidak mampu mengimplementasikannya karena sesungguhnya hakikat kurikulum ada di guru," tutur Sulis selepas peringatan Hari Guru Nasional dan Ulang Tahun PGRI ke-67 di Wisma Guru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2012).

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah dapat menyatakan diri siap untuk melaksanakan kurikulum baru. Namun, jika tidak didukung kesiapan yang sama dari pihak tenaga pendidik, yaitu para guru, maka hasilnya tidak akan maksimal.

"Pak Menteri bisa bilang kurikulum siap dilaksanakan pun dengan Irjen dan kepala-kepala dinas. Tapi ketika guru belum mampu, artinya tidak ada perubahan kurikulum. Kurikulum yang baik tidak mampu berbunyi ketika guru tidak mampu melaksanakannya," ujarnya.

Mengacu kepada kurikulum saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tentu ada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kurikulum yang akan mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2012/2013  itu.

"Masing-masing punya kelebihan. Kurikulum KTSP itu bagus karena guru punya keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum sulit. Namun, pada dasarnya kurikulum pun harus disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan saat ini," ungkap Sulis.

Dia menyatakan, sangat sulit untuk mengevaluasi mengenai keberhasilan sebuah kurikulum. Tapi, tambahnya, hal ini bisa dilakukan melalui evaluasi langsung oleh kepala sekolah (kepsek) dan pengawas. "Masalahnya, kepsek dan pengawas harus dibekali kompetensi untuk memberi pencerahan bagi para guru dan melakukan evaluasi atas hasil tersebut," imbuhnya
sumber

BIAYA SEKOLAH UNGGULAN DIJAKARTA 30 JUTA

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Unggulan MH Thamrin di Cipayung, Jakarta Timur, mengklaim sebagai satu-satunya sekolah di Indonesia yang punya tiga kurikulum ajar. Tiga kurikulum itu disiapkan untuk mencetak lulusan terbaik agar berguna bagi Indonesia.

"Kami punya tiga kurikulum, standar isi, Cambridge, dan olimpiade," ujar Humas SMA MH Thamrin, Nani Asri Setiani, kepada Tempo, Rabu, 21 November 2012. Kurikulum standar isi yang juga didapatkan siswa setingkat SMA lainnya dipadatkan. "Materi untuk tiga tahun dipadatkan jadi setahun," ujarnya.

Pada tahun kedua dan ketiga, siswa sekolah yang didirikan pada 2009 itu mempelajari kurikulum internasional dan cetakan juara. "Kurikulum Cambridge kami pakai sesuai standar internasional," ujarnya mengacu pada sebuah universitas terkenal di Amerika Serikat. Sekolah ini memang bertujuan meluluskan siswa-siswanya ke perguruan tinggi favorit, baik di dalam maupun luar negeri.

Ada cerita menarik soal pelaksanaan ujian kurikulum Cambridge. Rupanya, seluruh dunia memakai materi ujian yang sama dan dilaksanakan secara serentak setelah soal yang dirilis langsung oleh University of Cambridge dirilis. Karena waktu ujian di seluruh dunia tak serentak, para guru harus mengurung mereka selepas tes.

"Harus disterilkan di ruangan tanpa alat komunikasi," ujarnya. Hal itu berlaku juga bagi siswa yang memakai kurikulum Cambridge di seluruh dunia. "Kalau tak steril, nanti mereka buat status (Facebook, Twitter) tentang ujian. Bisa bocor soalnya," ujarnya.

Sekolah seluas 3,7 hektar dengan fasilitas super lengkap ini baru meluluskan satu angkatan. Sebanyak 8 dari 57 siswa diterima di perguruan tinggi bergengsi di Singapura dan Cina. "Sisanya masuk ITB, UI, dan UGM," ujarnya.

Namun, butuh kocek tebal buat bersekolah di sini. Uang pangkalnya mencapai Rp 30 juta per tiga tahun. Di lain pihak, siswa juga diwajibkan tinggal di asrama yang berbiaya Rp 2,5 juta per bulan per siswa. "Mereka hanya pulang dua kali sebulan," ujarnya.

Biaya besar itu dibutuhkan karena anggaran yang diberikan pemerintah tak cukup untuk menyubsidi kebutuhan sekolah. "Kami, kan, juga harus datangkan guru yang sesuai standar kurikulum internasional," ujarnya. Diakuinya, untuk gaji guru saja, butuh biaya tinggi. Namun Nani, yang memegang mata pelajaran sejarah di sekolah ini, menolak untuk memberi kisaran pendapatan guru di SMA Thamrin.

Rico, 15 tahun, siswa kelas dua sekolah ini menyatakan senang bisa belajar di sini. "Tingkat kompetisinya tinggi," ujarnya. Menurut dia, sistem asrama yang membatasinya dari dunia luar membuat konsentrasi belajarnya terpacu.

"Apalagi dibantu dengan fasilitas yang sangat lengkap," ujar siswa yang bercita-cita melanjutkan sekolah di perguruan tinggi di luar negeri ini. "Nanti berani bersaing lah," ujarnya yakin.
sumber


SD roboh, diduga kuat dibangun dengan bahan bekas

Kepala Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Timur, Nasrudin, mengatakan robohnya atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 dan 03 pagi Rawamangun, Jakarta Timur, diduga karena adanya penggunaan ring balok bahan material yang bekas dan sudah rapuh. Ia memastikan akan meminta penjelasan dari pemborong yang mengerjakan pembangunan gedung tersebut.

"Dari hasil penelusuran, ada balok yang menggunakan material lama atau belum diganti. Kami akan panggil (pemborong) dan mereka harus bertanggung jawab," kata Nasrudin kepada Tempo, Rabu, 7 November 2012.

Menurut Nasrudin, anggaran yang digunakan untuk merenovasi gedung SD ini mencapai Rp 1,2 miliar. Dana tersebut diambil dari APBD DKI 2012

Sebelumnya, gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 dan 03 Rawamangun, Jakarta Timur, yang sedang dalam masa renovasi tiba-tiba roboh pada Selasa, 6 November 2012, pukul 23.30 WIB. Bangunan yang roboh panjangnya sekitar 25 meter.

Nasrudin menegaskan pemborong harus didaftarhitamkan dan tidak lagi menjalin kerja sama dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur. Namun, Nasarudin belum mengetahui nama perusahaan yang mengerjakan bangunan tersebut. "Saya belum tahu nama perusahaan kontraktor yang merenovasi gedung sekolah itu," ujarnya.

Menurut Rumadi, 54, warga yang tinggal di dekat sekolah tersebut, bangunan sekolah di Jalan Haji Ten IV sudah hampir selesai dan tinggal dipasang pintu dan jendela. “Saya saja kaget sudah mau jadi tapi malah ambruk. Genting-genting yang sudah dipasang langsung berantakan di bawah," ujarnya.

Kepala SDN 03 pagi Rawamangun, Nany Iriantini, berharap proses renovasi dapat segera selesai, agar kegiatan belajar-mengajar siswa tidak lagi menumpang di SMPN 74 Rawamangun. “Jarak dari SD 03 ke SMP 74 cukup jauh dan mengganggu belajar para siswa," kata Nany.

Sejak 1 Oktober 2012 lalu, bangunan sekolah mulai direnovasi. Sebanyak 384 siswa dari Kelas I sampai VI terpaksa dipindahkan proses belajarnya di SMPN 74 Rawamangun, di Jalan Pemuda, Jakarta Timur. Mereka menumpang di SMP tersebut sampai 17 Desember 2012 dan belajarnya mulai pukul 12.30 hingga 17.30. Sebab, pada pagi hari gedung sekolah digunakan oleh siswa SMP tersebut.


Template By Fahmi Setiawan , Di Publish By Eckoo dan Yanzen