Tempatnya berbagi Ilmu dan Hiburan

Laman gadis berbikini alias bikini jailbait dihapus dari facebook

Konten-konten bermuatan pornografi dan kekerasan bergentayangan di dunia maya, termasuk di situs-situs jejaring sosial semisal Facebook.

Salah satunya, laman "Bikini Jailbait" yang menghebohkan dan memicu kemarahan para pengguna jejaring sosial. Sebab, laman itu memuat gadis-gadis di bawah umur yang mengenakan segala macam pakaian mini termasuk bikini. Beberapa di antara mereka berpose menggoda, membungkuk, yang mengundang pikiran tak senonoh.

Facebook akhirnya menghapus laman tersebut setelah protes bermunculan. Di antaranya salah satu pengguna yang menulis di wall, bahwa laman Facebook tersebut salah, dilihat dari sisi manapun. Ia juga mengajak pengguna Facebook lain yang berpikirkan sama melaporkannya sebagai sebuah penyalahgunaan.

Tak hanya memajang gadis belia, Bikini Jailbait juga mengarahkan para pengguna internet ke laman porno hardcore, yang mensyaratkan para pengunjungnya berusia di atas 18 tahun.

Tak jelas siapa yang menciptakan laman ini. Perwakilan Facebook kepada MailOnline hanya mengatakan, lama itu telah dihapus, tanpa mengomentari kasus-kasus secara individual.

Facebook hanya menegaskan, bahwa pengguna berhak melaporkan setiap penyalahgunaan. "Jika Anda melihat sesuatu yang tidak pantas atau dirasa kurang nyaman, segera lapor dan beritahu kami. Kami menanggapi secara serius laporan dari masyarakat dan akan bekerja keras untuk meresponnya dengan cepat," demikian tulis Facebook.

Facebook membuka peluang para penggunanya untuk melaporkan konten yang mengganggu melalui fasilitas "Social Reporting", yang memungkinkan para pengguna melengkapi laporannya dengan bukti screen shoot.

Sementara, Internet Watch Foundation, organisasi nirlaba pengawas internet di Inggris yang berkerjasama dengan kepolisian, menemukan lebih dari 12.000 kasus di mana seorang perempuan yang berpose sensual tak menyadari fotonya itu berakhir di situs-situs pornografi.

Majalah TIME, dalam sebuah artikelnya mempertanyakan mengapa para gadis muda memajang foto menggoda mereka. Ada dua alasan: pertama, mereka merasa ditekan secara psikologis untuk terbuka dalam hal seksualitas. Spekulasi lain, mereka terintimidasi oleh pacar, orang yang ditaksir, atau para pengancam di internet atau cyber-bully.

Sebelumnya, sebuah film dokumenter berjudul "Sexy Baby: A Documentary About Sexiness and The Cyber Age" menyoroti  fakta bahwa generasi saat ini mendapatkan pendidikan seks justru dari situs porno. Didukung fasilitas Facebook, ponsel cerdas, dan akses instan ke internet.

Salah satu yang jadi contoh adalah seorang gadis muda yang berpose menggoda karena hanya ingin meniru idolanya, Lady Gaga. Hanya karena ingin disebut seksi, fotonya dengan mengenakan stoking jala dan bagian dada setengah telanjang hanya dengan bra lalu diunggah ke internet.


0 komentar:

Posting Komentar

Template By Fahmi Setiawan , Di Publish By Eckoo dan Yanzen