Sebuah studi yang dilakukan di Case Western Reserve University di Ohio menemukan bahwa bagian otak yang mengatur fungsi empati dan analisis tidak dapat berfungsi bersamaan. Kedua fungsi kognitif ini bersifat bolak-balik.
"Fungsi kognitif kita berevolusi. Rasa empati dan analisis hingga batas tertentu bersifat eksklusif di otak," jelas Anthony Jack, salah satu peneliti.
Hal ini menjelaskan mengapa orang yang cerdas biasanya kaku dan dingin serta sulit berkomunikasi. Sebab, hanya satu fungsi otak mereka yang bekerja. Sementara mereka yang menggunakan jaringan empati biasanya lebih hangat namun kerap didera masalah kecemasan.
Ilmuwan juga menemukan, sejumlah orang cenderung mengandalkan salah satu fungsi otak karena hanya satu fungsi atau yang lain sedang bekerja. Beberapa orang cenderung mengandalkan satu fungsi ketimbang menggunakannya bersama-sama.
"Anda tidak akan pernah merasakan kedua jaringan bekerja. Tidak perlu terlalu mengandalkan salah satunya. Membuat sebuah siklus yang efisien di antara keduanya akan membuat seseorang menggunakan jaringan dengan tepat di saat yang sama," ujar Jack dikutip dari The Frisky.
Para peneliti berharap penemuan ini membuka peluang untuk mengobati penyakit mental seperti kecemasan, depresi, ADHD, skizofrenia, dan autisme.
0 komentar:
Posting Komentar