Tempatnya berbagi Ilmu dan Hiburan

SD roboh, diduga kuat dibangun dengan bahan bekas

Kepala Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Timur, Nasrudin, mengatakan robohnya atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 dan 03 pagi Rawamangun, Jakarta Timur, diduga karena adanya penggunaan ring balok bahan material yang bekas dan sudah rapuh. Ia memastikan akan meminta penjelasan dari pemborong yang mengerjakan pembangunan gedung tersebut.

"Dari hasil penelusuran, ada balok yang menggunakan material lama atau belum diganti. Kami akan panggil (pemborong) dan mereka harus bertanggung jawab," kata Nasrudin kepada Tempo, Rabu, 7 November 2012.

Menurut Nasrudin, anggaran yang digunakan untuk merenovasi gedung SD ini mencapai Rp 1,2 miliar. Dana tersebut diambil dari APBD DKI 2012

Sebelumnya, gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 dan 03 Rawamangun, Jakarta Timur, yang sedang dalam masa renovasi tiba-tiba roboh pada Selasa, 6 November 2012, pukul 23.30 WIB. Bangunan yang roboh panjangnya sekitar 25 meter.

Nasrudin menegaskan pemborong harus didaftarhitamkan dan tidak lagi menjalin kerja sama dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur. Namun, Nasarudin belum mengetahui nama perusahaan yang mengerjakan bangunan tersebut. "Saya belum tahu nama perusahaan kontraktor yang merenovasi gedung sekolah itu," ujarnya.

Menurut Rumadi, 54, warga yang tinggal di dekat sekolah tersebut, bangunan sekolah di Jalan Haji Ten IV sudah hampir selesai dan tinggal dipasang pintu dan jendela. “Saya saja kaget sudah mau jadi tapi malah ambruk. Genting-genting yang sudah dipasang langsung berantakan di bawah," ujarnya.

Kepala SDN 03 pagi Rawamangun, Nany Iriantini, berharap proses renovasi dapat segera selesai, agar kegiatan belajar-mengajar siswa tidak lagi menumpang di SMPN 74 Rawamangun. “Jarak dari SD 03 ke SMP 74 cukup jauh dan mengganggu belajar para siswa," kata Nany.

Sejak 1 Oktober 2012 lalu, bangunan sekolah mulai direnovasi. Sebanyak 384 siswa dari Kelas I sampai VI terpaksa dipindahkan proses belajarnya di SMPN 74 Rawamangun, di Jalan Pemuda, Jakarta Timur. Mereka menumpang di SMP tersebut sampai 17 Desember 2012 dan belajarnya mulai pukul 12.30 hingga 17.30. Sebab, pada pagi hari gedung sekolah digunakan oleh siswa SMP tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar

Template By Fahmi Setiawan , Di Publish By Eckoo dan Yanzen