Tempatnya berbagi Ilmu dan Hiburan

Gangnam style adalah ketimpangan sosial di korea

Populernya Gangnam Style di banyak negara membawa dampak lain: makin banyak orang yang belajar tentang Korea. Awalnya, mereka hanya penasaran pada syairnya. Banyak orang bertanya-tanya tentang arti dari lirik lagu itu.

Bahkan, BBC pernah membuat program khusus untuk mempelajari syair lagu ini. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bahkan secara khusus mengirimkan e-mail untuk menjelaskan syair lagu ini: apakah membawa pesan-pesan "tersembunyi" atau tidak.

Harian Korea Selatan, Chosun Ilbo, menyatakan, syair Gangnam Style lebih banyak bercerita tentang perubahan sosial yang kini tengah terjadi di negeri itu. "Kalau ingin tahu tentang Korea, pelajari syair Gangnam Style," tulis mereka.

Syair lagu ini awalnya berbunyi, "Seorang gadis yang hatinya semakin panas ketika malam datang. Seorang pria meneguk semua kopinya sebelum dingin. Seorang gadis yang tampak tenang, tapi menjadi sebaliknya ketika dia bermain. Sekarang mari kita pergi sampai akhir."

Gangnam adalah nama distrik di Korea Selatan, yang dulu kaya raya dengan hasil pertanian. Namun, kini semua berubah. "Gangnam hanya sepotong kecil dari Seoul, tapi  mengilhami campuran rumit antara keinginan, iri hati, dan kebencian," tulis Associated Press.

Gangnam, yang secara harfiah berarti 'selatan sungai', luasnya hanya setengah ukuran Kota Manhattan. Sekitar 1 persen dari populasi Seoul tinggal di sana, tapi banyak dari penduduknya yang sangat kaya. Biaya rata-rata apartemen di Gangnam sekitar US$ 716 ribu, angka yang bagi rumah tangga biasa di Korea Selatan baru bisa didapatkan selama 18 tahun.

Bisnis dan kekuasaan pemerintah di Seoul selalu di utara Sungai Han, di lingkungan sekitar bekas istana kerajaan. Gangnam yang ada di selatan sungai, bagaimanapun, adalah surga baru ketika utara makin hiruk-pikuk.

Saat harga apartemen terus meroket, pemilik tanah dan spekulan ibaratnya menjadi kaya mendadak dalam semalam. Keluarga kaya di wilayah ini menjadi makin kaya, namun tidak bagi mereka yang miskin.

Harian Guardian Inggris mengatakan, Gangnam Style adalah parodi kesenjangan antara kaya dan miskin pada masyarakat Korea. Lagu lain Psy,  Right Now, yang disebut-sebut memiliki potensi untuk menjadi Gangnam Style berikutnya, juga mengangkat tema yang sama.

"Lagu-lagu Psy ibarat ventilasi untuk keinginan masyarakat atas ketidakpuasan," tulis media ini.


0 komentar:

Posting Komentar

Template By Fahmi Setiawan , Di Publish By Eckoo dan Yanzen